Pemimpin Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran

 Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development

Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya akan kita sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, di mana keduanya adalah pendiri dari ABCD Institute di Northwestern University. ABCD dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan (Kretzman, 2010).  

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dengan demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi tidak berdaya, pasif, dan selalu merasa bergantung dengan pihak lain.

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif.

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset  menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset  berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.  Selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. 
Page 5

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community DevelopmentPendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pembuat dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekadar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memanfaatkan aset yang tersedia serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 1:28

noted on Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community DevelopmentPendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 3:05

Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community Developmentselama ini komunitas fokus pada strategi pemecahan masalah, namun Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset(PKBA) berfokus pada potensi aset/ sumber daya yang dimiliki untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 8:01

Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community DevelopmentPendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 2:40 PMSyafrianto noted on Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community DevelopmentPendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Reply  Like (0)

 PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak Luar

Pendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Di dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven Development’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan pendekatan yang dibantu oleh pihak luar.  Penjelasan yang ada sebetulnya ditujukan untuk pengembangan masyarakat, namun tetap bisa kita implementasikan pada lingkungan sekolah karena sebetulnya adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah.

  1. Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat tersebut yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke lingkungan sekolah dan seluruh warga sekolah berupaya melakukan perubahan maka perubahan tersebut pasti akan terjadi.
  2. Warga masyarakat akan bertanggung jawab pada yang sudah mereka mulai.  Dengan demikian setiap warga sekolah akan bertanggung jawab atas apa yang sudah dimulai.
  3. Membangun dan membina hubungan merupakan inti dari membangun masyarakat inklusif yang sehat.  Membangun dan membina hubungan antar warga sekolah, seperti hubungan guru-guru, guru – kepala sekolah, guru – murid – guru, guru – staf sekolah – guru, staf sekolah – murid – staf sekolah, ataupun kepala sekolah – murid – kepala sekolah menjadi sangat penting untuk membangun sekolah yang sehat dan inklusif.
  4. Masyarakat tidak pernah dibangun dengan berfokus terus pada kekurangan, kebutuhan dan masalah. Masyarakat merespons secara kreatif ketika fokus pembangunan pada sumber daya- sumber yang tersedia, kapasitas yang dimiliki, kekuatan dan aspirasi yang ada.  Sekolah harus dibangun dengan melihat pada kekuatan, potensi, dan tantangan, kita harus bisa fokus pada pembangunan sumber daya yang tersedia, kapasitas yang kita miliki, serta kekuatan dan aspirasi yang sudah ada.
  5. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan unsur sekolah yang ada, dan pada tingkat kemampuan mereka untuk menyumbangkan kemampuan yang ada pada mereka dan aset yang ada untuk sekolah yang lebih baik. 
  6. Dalam setiap unsur sekolah, pasti ada sesuatu yang berhasil. Dari pada menanyakan “ada masalah apa?” dan “bagaimana memperbaikinya?”, lebih baik bertanya “apa yang telah berhasil dilakukan?” dan “bagaimana mengupayakan lebih banyak hasil lagi?” Cara bertanya ini mendorong energi dan kreativitas. 
  7. Menciptakan perubahan yang positif mulai dari sebuah perbincangan sederhana. Hal ini merupakan cara bagaimana manusia selalu berpikir bersama dan mencetuskan/memulai suatu tindakan. 
  8. Suasana yang menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi dalam setiap upaya membangun sekolah. 
  9. Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal dan pengembangan dan pembaharuan kepemimpinan itu secara terus menerus. 
  10. Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang positif. 

Page 6

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak LuarPendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development . Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 1:29 PM

PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak LuarPendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Di dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven Development’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan pendekatan yang dibantu oleh pihak luar. Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 3:12

PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak LuarPendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Karena lingkungan sekolah sebetulnya adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 8:08 A

PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak LuarPendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Di dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven Development’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan pendekatan yang dibantu oleh pihak luar. Penjelasan yang ada sebetulnya ditujukan untuk pengembangan masyarakat, namun tetap bisa kita implementasikan pada lingkungan sekolah karena sebetulnya adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 2:41

PKBA sebagai Pendekatan yang Dibantu oleh Pihak LuarDalam setiap unsur sekolah, pasti ada sesuatu yang berhasil. Dari pada menanyakan “ada masalah apa?” dan “bagaimana memperbaikinya?”, lebih baik bertanya “apa yang telah berhasil dilakukan?” dan “bagaimana mengupayakan lebih banyak hasil lagi?” Cara bertanya ini mendorong energi dan kreativitas. Reply  Like (0)

 Aset – aset dalam sebuah komunitas

Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan .

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:

1. Modal Manusia

  • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
  • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
  • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok.  Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi.  Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

 2. Modal Sosial

  • Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan ( networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
  • Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.
  • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas  dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

 3. Modal Fisik

Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

  • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
  • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

 4. Modal Lingkungan/alam

  • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup.  Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
  • Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.

 5. Modal Finansial

  • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.
  • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.
  • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

 6. Modal Politik

  • Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas.
  • Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.

 7. Modal Agama dan budaya

  • Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.
  • Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.
  • Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik.  Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
  • Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.
  • Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.

Page 7

 Studi Kasus 1

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak silakan menyimak video berikut ini

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, setelah Anda menonton dan menyimak video yang menunjukkan suasana rapat guru dan kepala sekolah yang berbasis masalah/kekurangan dengan berbasis aset, jawablah pertanyaan berikut.

Selama kita berada di sekolah, pada saat rapat antar guru atau dengan kepala sekolah, biasanya apa yang dibahas? Apakah membahas apa yang menjadi kekurangan sekolah selama ini? Atau membahas soal kekuatan yang dimiliki oleh sekolah?


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada YOUR NOTES AND QUESTIONSPage 8

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

  • Studi Kasus 1Pengalaman saya selama ini terkait dengan rapat yang dilakukan disekolah (antara guru dan kepala sekolah) secara umum jika dipresentasekan 60% yang dibahas masih tetang apa yang menjadi kekurangan sekolah dan 40% tentang kekuatan yang dimiliki sekolah. Namun secara perlahan hal ini akan bergeser dan berbanding terbalik kearah yang lebih positif. Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 10:24 PM
  • Studi Kasus 1selama ini saat rapat guru dengan kepala sekolah masih lebih banyak membahas hal-hal yang menjadi kekurangan sekolah. Walaupun tetap ada membahas kekuatan yang dimiliki namun masih terlalu sedikit. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 8:19 AM
  • Studi Kasus 1Dalam rapat majlis guru bersama kepsek kami lebih sering membahas kekurangan sekolah. Tapi terkadang ada juga membahas tentang kekuatan sekolah agar kita semua lebih merasa dihargai. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 9:36 AM
  • Pardomuan Sitanggang noted on Studi Kasus 1Pada saat rapat antar guru atau dengan kepala sekolah, biasanya yang dibahas adalah Kegiatan dan kekurangan serta berbasis permasalahan lingkungan sekolah untuk menemukan solusi. Kebanyakan membahas apa yang menjadi kekurangan sekolah selama ini dan jarang membahas kekuatan serta pemanfaatan kekuatan sekolah tersebut. Edit  Remove  Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 11:14
  • Studi Kasus 1Selama berada disekolah, yang paling sering dibahas saat rapat adalah apayang menjadi program sekolah (ujian atau perayaan2), lalu mengenai permasalahan yang terjadi (kelemahan) sekolah Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 2:44 PM
  • Kasus 1Ketika rapat antara guru dengan kepala sekolah secara dominan yang sering dibahas adalah permasalahan atau kekurangan yang dimiliki kemudian menemukenali solusi terbaik dari permasalahan tersebut. Reply  Like (0)

 Studi kasus 2

Simak kembali video berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya

Selama kita berada di sekolah, apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama sesama rekan guru lainnya atau Kepala Sekolah, biasanya apakah yang kita bahas? Kekurangan atau kenakalan dari murid kita atau kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita?


Tuliskan jawaban pada kolom NOTES yang ada pada YOUR NOTES AND QUESTIONSPage 9

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

Studi kasus 2Secara umum selama ini sejak awal saya mengajar yang saya alami apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama sesama rekan guru lainnya atau Kepala Sekolah, biasanya yang dibahas adalah 70% tentang kekurangan atau kenakalan dari murid kita dan 30% tentang kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid. Namun akhir-akhir ini menunjukkan tren yang positif kearah kekuatan yang dimiliki peserta didik. Reply  Like (0)Monday, 9 May 2022, 10:36

Studi kasus 2selama di sekolah, apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama rekan guru lain atau kepala sekolah biasanya yang dibahas adalah kekurangan atau kenakalan murid. Sangat jarang membahas kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 8:25 AM

Studi kasus 2Dalam rapat kenaikan kelas semua guru yang memegang kelas selalu memaparkan muridnya yang mengalami masalah dalam pembelajaran sehingga guru lain dapat memberi masukan apakah anak tersebut layak atau tidak naik kelas. Terkadang dengan bertukar pendapat adakalanya anak dinaikkan ke kelas selanjutnya dengan catatan ada guru yang siap menerimanya dan membimbingnya lebih baik lagi. Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 9:40

Studi kasus 2Sering kita membahas kekurangan dan kenakalan siswa kita dan jarang membahas kekuatan yang dimiliki siswa. Sering membahas kekuatan siswa hanya dalam perlombaan atau dulu masuk siswa ke sekolah favorit di lingkungan sekolah kita untuk tingkat lanjut berikutnya Edit  Remove  Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 11:19 AM

Studi kasus 2Selama menjadi guru, biasa yang saya bahas dengan guru tentang seorang murid adalah lebih dominan tentang kekurangan atau kenakalan si siswa dibanding dengan kelebihannya Reply  Like (0)Tuesday, 10 May 2022, 2:46

Studi kasus 2Selama berada di sekolah, apabila saya mendiskusikan seorang murid bersama guru lainnya atau kepala sekolah, biasanya yang saya bahas adalah sikap murid. Membahas kenakalan atau kebaikan murid. Namun, yang lebih sering saya diskusikan adalah tentang kekurangan murid-murid saya karena itu saya memerlukan saran atau masukan dari kepala sekolah atau sesama guru. Reply  Like (0)Wednesday, 11 May 2022, 2:33 AM

Studi kasus 2Membicarakan kelebihan, kebaikan, dan prestasi murid tentu saja hal yang acap dibicarakan ketika berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat namun selama ini yang dominan dibicarakan ketika berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat adalah kekurangan atau kenakalan murid ketika proses pembelajaran di kelas dan lingkungan sekitar sekolah secara umum. Reply  Like (0)

Related posts

Tinggalkan Balasan