Sistem Pendidikan di Jepang
Sistem penilaian di SMP
Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jepang, sistem penilaian memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari sistem di negara lain. Berikut adalah beberapa poin penting tentang sistem penilaian di SMP Jepang:
- Tidak Ada Ujian Kenaikan Kelas: Di Jepang, tidak ada ujian kenaikan kelas di SMP. Siswa yang menyelesaikan satu tahun pelajaran secara otomatis naik ke kelas berikutnya. Ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada siswa dan memfokuskan pada perkembangan keseluruhan.
- Mata Pelajaran Kebiasaan Hidup: Di kelas 1 dan 2, siswa belajar mata pelajaran kebiasaan hidup. Tujuannya adalah mengenalkan dan membiasakan anak-anak pada pola hidup mandiri, seperti cara buang air besar sendiri, gosok gigi, dan makan.
- Fokus pada Bahasa Jepang dan Matematika: Mata pelajaran utama di SMP Jepang adalah bahasa Jepang dan matematika. Kedua mata pelajaran ini memiliki porsi yang lebih besar daripada dengan pelajaran lainnya.
- Pendidikan Moral: Pendidikan moral tidak diajarkan secara khusus dalam mata pelajaran tertentu. Sebaliknya, nilai-nilai moral diajarkan oleh wali kelas sejam seminggu atau diintegrasikan melalui pelajaran lain. Pendidikan moral juga termasuk pendidikan agama (Kristen, Buddha, Shinto).
- Seni dan Estetika: Selain pendidikan akademik, seni (seperti musik dan menggambar) memiliki peran penting di kelas 1 dan 2. Jepang menghargai pendidikan yang mencakup aspek estetika.
- Tidak Ada Ujian Kenaikan Kelas: Sistem penilaian di SMP Jepang tidak menggunakan ujian kenaikan kelas. Penilaian lebih berfokus pada perkembangan keseluruhan siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di SMP
Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jepang, terdapat berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menawarkan pengalaman berharga di luar jam pelajaran. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Klub Olahraga (Bukatsu): Klub olahraga sangat populer di kalangan siswa Jepang. Beberapa contoh klub olahraga meliputi:
- Baseball: Olahraga nasional Jepang.
- Sepak Bola: Populer di seluruh dunia.
- Judo: Seni bela diri Jepang.
- Tenis: Baik tenis lapangan maupun meja.
- Atletik: Lari, lompat, dan lempar.
- Klub Seni (Geijutsu): Bagi yang tertarik dengan seni, ada berbagai klub seni, seperti:
- Seni Tari: Balet, tari tradisional Jepang, atau tari modern.
- Seni Musik: Band, paduan suara, atau orkestra.
- Seni Rupa: Menggambar, melukis, atau kaligrafi.
- Klub Sains (Kagaku): Siswa dapat mengembangkan minat dalam ilmu pengetahuan melalui klub sains, seperti:
- Klub Astronomi: Mempelajari bintang dan planet.
- Klub Biologi: Eksperimen dan penelitian tentang makhluk hidup.
- Klub Fisika: Eksperimen dan teori fisika.
- Klub Musik (Ongaku): Bagi yang berbakat dalam musik, ada klub musik yang mencakup berbagai alat musik dan genre.
- Klub Kesenian Tradisional: Beberapa sekolah juga memiliki klub kesenian tradisional, seperti upacara teh, kaligrafi, atau ikebana (seni merangkai bunga).
- Klub Keterampilan Hidup (Kōtsū Kōgei): Termasuk memasak, pertukangan, dan keterampilan praktis lainnya.
Baca Juga :
Masalah RSS: A feed could not be found at `http://tanyajawab.pardomuansitanggang.com/`; the status code is `200` and content-type is `text/html; charset=utf-8`
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023
Personalisasi Pembelajaran dengan Deep Learning: Solusi untuk Tantangan Pendidikan Modern