Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia KHD (1)

Refleksi Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara :

Hakikat pendidikan adalah seluruh daya upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia. pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anank didik dari ketiktahuan serta sikip iri, dengki dan egois.

Baca Juga :

Refleksi Dimensi Bernalar Kritis Guru

Berpihak Pada Murid Adalah Melayani Murid Dengan?

Refleksi Filosofi Pendidikan Hakikatnya pendidikan Kihajar Dewantara bertujuan memerdekakan kita manusia dari aspek lahir dan batin. Terdapat tujuh prinsip Kihajar Dewantara, yaitu Hak  menentukan  nasib  sendiri.  Hak  menentukan  nasib  sendiri  dari individu  yang  perlu  memperhitungkan  tuntutan  kebersamaan  dari  masyarakat harmonis, sebagai prinsip dasar lembaga pendidikan ini. Tertib dan Damai menjadi tujuan tertingginya. Metode pengajaran yang dianut memerlukan perhatian menyeluruh yang menjadi syarat bagi pengembangan diri demi pengembangan akhlak, jiwa dan raga anak. Perhatian  inilah  yang  disebut  sebagai  “sistem  among”.  Siswa   yang   mandiri. Sistem ini diterapkan  untuk  mendidik  Siswa  menjadi  mahluk  yang  bisa merasa,  berpikir  dan  bertindak  mandiri.

Baca Juga :

Nilai Inovatif Berarti Guru Penggerak Mampu?

Harapan dan Ekspektasi Guru Penggerak

Pendidikan yang mencerahkan masyarakat.  Sehubungan dengan Refleksi Filosofi Pendidikan di masa depan,  anggota  masyarakat  harus  diberikan  pencerahan.  Sebagai  akibat  dari kebutuhan  yang  menumpuk,  yang  sulit  dipenuhi  dengan  sarana  sendiri  sebagai akibat  pengaruh  peradaban  asing,  lembaga  pendidikan  ini  harus  sering bekerjasama  dalam  mengatasi  gangguan  perdamaian. Siswa   yang   mandiri. Sistem ini diterapkan  untuk  mendidik  Siswa  menjadi  mahluk  yang  bisa merasa,  berpikir  dan  bertindak  mandiri. Pendidikan yang mencerahkan masyarakat.  Sehubungan dengan masa depan,  anggota  masyarakat  harus  diberikan  pencerahan.  Sebagai  akibat  dari kebutuhan  yang  menumpuk,  yang  sulit  dipenuhi  dengan  sarana  sendiri  sebagai akibat  pengaruh  peradaban  asing,  lembaga  pendidikan  ini  harus  sering bekerjasama  dalam  mengatasi  gangguan  perdamaian.Pendidikan  harus  mencakup wilayah  yang  luas. 

KHD Dalam Sistem Among (Asah, Asih dan Asuh)

Adanya Refleksi Filosofi Pendidikan pendidikan betapapun  tingginya  juga  yang  bisa  membawa  dampak  bermanfaat  bila  hanya mencapai  kehidupan  sosial  yang  bertahan  secara  sesaat.  Pendidikan  harus mencakup wilayah  yang luas. Perjuangan menuntut kemandirian.  Perjuangan setiap prinsip menuntut kemandirian.  Oleh  karenanya  kaum  bumiputera  jangan  mengharapkan  bantuan dan  pertolongan  orang  lain,  termasuk  di  dalamnya  untuk  mewujudkan kemerdekaan. Sistem ketahanan diri.  Bila bangsa ini bisa bertumpu pada kemampuan sendiri,  semboyannya  cukup  sederhana.  Tidak  ada  persoalan  di  dunia  yang mampu bekerja sendiri. Pendidikan  anak-anak. 

Lihat Juga Video Kami :

Contoh Soal Operasi Bilangan Pecahan dan Bilangan Berpangkat

Contoh Soal Operasi Bilangan Akar

Konsep Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Lembaga  ini  bebas  dari  ikatan,  bersih  dari praduga.  Tujuan  lembaga  ini  adalah  mendidik  anak-anak.  Bangsa  bumiputera tidak  meminta  hak,  akan  tetapi  meminta  diberikan  kesempatan  untuk  melayani anak-anak. pendidikan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.  arti dari semboyan ini yaitu “di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”. Semboyan ini dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara bagi dunia pendidikan, tapi dengan jujur, kita jarang paham kaitan semboyan ini untuk Refleksi Filosofi Pendidikandan pengajaran.  

Tiga bagian semboyan ini ibarat menunjukkan suatu garis. Siswa berada di tengah garis tersebut. Di depan artinya orang yang ia lihat sebagai panutan cita-citanya, di tengah artinya dia sendiri yang sedang mengenyam pendidikan, dan di belakang artinya orang yang berperan bagi pendidikan mereka. Saat ini, Indonesia tidak butuh orang yang cerdas, karena sudah banyak, tapi Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia membutuhkan orang yang pantang menyerah meraih cita-cita. Semboyan Ki Hajar Dewantara ingin mengajak kita semua untuk dapat berperan dalam memajukan pendidikan. 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *