Refleksi Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara :
Hakikat pendidikan adalah seluruh daya upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia. pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anank didik dari ketiktahuan serta sikip iri, dengki dan egois.
Baca Juga :
Refleksi Filosofi Pendidikan Hakikatnya pendidikan Kihajar Dewantara bertujuan memerdekakan kita manusia dari aspek lahir dan batin. Terdapat tujuh prinsip Kihajar Dewantara, yaitu Hak menentukan nasib sendiri. Hak menentukan nasib sendiri dari individu yang perlu memperhitungkan tuntutan kebersamaan dari masyarakat harmonis, sebagai prinsip dasar lembaga pendidikan ini. Tertib dan Damai menjadi tujuan tertingginya. Metode pengajaran yang dianut memerlukan perhatian menyeluruh yang menjadi syarat bagi pengembangan diri demi pengembangan akhlak, jiwa dan raga anak. Perhatian inilah yang disebut sebagai “sistem among”. Siswa yang mandiri. Sistem ini diterapkan untuk mendidik Siswa menjadi mahluk yang bisa merasa, berpikir dan bertindak mandiri.
Baca Juga :
Pendidikan yang mencerahkan masyarakat. Sehubungan dengan Refleksi Filosofi Pendidikan di masa depan, anggota masyarakat harus diberikan pencerahan. Sebagai akibat dari kebutuhan yang menumpuk, yang sulit dipenuhi dengan sarana sendiri sebagai akibat pengaruh peradaban asing, lembaga pendidikan ini harus sering bekerjasama dalam mengatasi gangguan perdamaian. Siswa yang mandiri. Sistem ini diterapkan untuk mendidik Siswa menjadi mahluk yang bisa merasa, berpikir dan bertindak mandiri. Pendidikan yang mencerahkan masyarakat. Sehubungan dengan masa depan, anggota masyarakat harus diberikan pencerahan. Sebagai akibat dari kebutuhan yang menumpuk, yang sulit dipenuhi dengan sarana sendiri sebagai akibat pengaruh peradaban asing, lembaga pendidikan ini harus sering bekerjasama dalam mengatasi gangguan perdamaian.Pendidikan harus mencakup wilayah yang luas.
KHD Dalam Sistem Among (Asah, Asih dan Asuh)
Adanya Refleksi Filosofi Pendidikan pendidikan betapapun tingginya juga yang bisa membawa dampak bermanfaat bila hanya mencapai kehidupan sosial yang bertahan secara sesaat. Pendidikan harus mencakup wilayah yang luas. Perjuangan menuntut kemandirian. Perjuangan setiap prinsip menuntut kemandirian. Oleh karenanya kaum bumiputera jangan mengharapkan bantuan dan pertolongan orang lain, termasuk di dalamnya untuk mewujudkan kemerdekaan. Sistem ketahanan diri. Bila bangsa ini bisa bertumpu pada kemampuan sendiri, semboyannya cukup sederhana. Tidak ada persoalan di dunia yang mampu bekerja sendiri. Pendidikan anak-anak.
Lihat Juga Video Kami :
Contoh Soal Operasi Bilangan Pecahan dan Bilangan Berpangkat
Lembaga ini bebas dari ikatan, bersih dari praduga. Tujuan lembaga ini adalah mendidik anak-anak. Bangsa bumiputera tidak meminta hak, akan tetapi meminta diberikan kesempatan untuk melayani anak-anak. pendidikan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. arti dari semboyan ini yaitu “di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”. Semboyan ini dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara bagi dunia pendidikan, tapi dengan jujur, kita jarang paham kaitan semboyan ini untuk Refleksi Filosofi Pendidikandan pengajaran.
Tiga bagian semboyan ini ibarat menunjukkan suatu garis. Siswa berada di tengah garis tersebut. Di depan artinya orang yang ia lihat sebagai panutan cita-citanya, di tengah artinya dia sendiri yang sedang mengenyam pendidikan, dan di belakang artinya orang yang berperan bagi pendidikan mereka. Saat ini, Indonesia tidak butuh orang yang cerdas, karena sudah banyak, tapi Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia membutuhkan orang yang pantang menyerah meraih cita-cita. Semboyan Ki Hajar Dewantara ingin mengajak kita semua untuk dapat berperan dalam memajukan pendidikan.