1. Apa pengalaman belajar yang perlu diberikan kepada siswa SMP/MTs dalam pembelajaran matematika?
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran berbasis aktivitas dengan karakteristik: interakstif dan inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa, sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik.
Dalam melaksanakan pembelajaran, prinsip-prinsip yang harus diterapkan adalah siswa difasilitasi untuk mencari tahu, siswa belajar dari berbagai sumber, proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, pembelajaran berbasis kompetensi, pembelajaran terpadu, pembelajaran menekankan pada jawaban yang divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif,
peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard kiills dan soft kiills, pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat, pembelajaran menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodho), memebangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan menegmbangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani) , pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa, suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Selain menerapkan prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran di atas, pembelajaran matematika harus mengacu pada tujuan mata pelajaran matematika di SMP/MTs yang dimuat dalam Lampiran III/Pedoman Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs, Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs sebagai berikut.
a. Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Indikator-indikator pencapaian kemampuan tersebut adalah siswa mampu:
- 1) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
- 2) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut
- 3) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
- 4) menerapkan konsep secara logis.
- 5) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari
- 6) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya)
- 7) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
- 8) mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep.
Kemampuan yang akan dicapai termasuk melakukan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran
dan melukis/menggambarkan /merepresentasikan konsep keruangan yang meliputi:
- 1) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma
- 2) memodifikasi atau memperhalus prosedur
- 3) mengembangkan prosedur
- 4) Menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menyelesaikan masalah matematika
Personalisasi Pembelajaran dengan Deep Learning: Solusi untuk Tantangan Pendidikan Modern
Strategi & Teknik Penyusunan Landasan Teori & Kerangka Pemikiran yang Kuat
Strategi & Teknik Penyusunan Berbagai Kebaruan (Novelti) yang Kuat & Penentuan Metodologi
Strategi Mempercepat Proses Review Literatur